Pages

Monday, August 6, 2018

Gerindra: Pernyataan Jokowi Soal 'Berantem' seperti Seorang Tim Sukses Bukan Kepala Negara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara terkait pidato presiden Joko Widodo kepada relawan yang menyebut 'kalau diajak Berantem berani', dalam rapat umum bersama relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018).

Muzani menyayangkan pernyataan tersebut keluar dari mulut Presiden yang merupakan kepala lembaga dan kepala pemerintahan.

"Kami sangat menyayangkan pernyataan presiden Joko Widodo. Beliau adalah presiden, pemimpin pemerintahan, pemimpin kepala negara RI, kepala negara dari banyak suku, dari banyak etnis, agama dan banyak pulau dan banyak latar belakang," katanya di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Senin, (6/8/2018).

Menurut Muzani pernyataan tersebut tidak merepresetasikan Presiden yang seharusnya mempersatukan bangsa. Pernyataan itu tidak lebih seperti seorang Timses dibanding kepala negara.

"Apalagi kemudian bersamaan dengan itu ada deklarasi pernyataan lanjutkan, lawan dan libas. Saya kira ini pernyataan yang paralel dengan pada hari yang sama," katanya.

Muzani menghimbau kepada seluruh warga untuk tetap tenang, dan saling menghargai terhadap segala bentuk perbedaan termasuk perbedaan politik.

Muzani mengatakan pihaknya tidak akan melayani pernyataan Jokowi tersebut, bila ditujukan kepada poros Gerindra.

"Berantem itu hanya terjadi ketika yang satu ngajak berantem dan yang satu ngeladenin. Lu jual gua beli. Kalo ada yang jual tidak ada yang beli tidak ada transaksi. Berantem itu kalo ada yang ngajak diladenin. Kami nggak akan ngeladenin kaya begitu, karena akan membuat kerusakan yang lebih parah bagi bangsa indonesia," katanya.

Sebelumnya dalam pidatonya kepada relawan, Jokowi meminta untuk tidak menyerang kubu lawan di pemilihan presiden 2019 dengan ujaran kebencian dan fitnah.

Meskipun demikian Jokowi meminta kepada relawan harus berani menghadapi serangan politik yang datang kepadanya.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi dalam pidatonya.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/06/gerindra-pernyataan-jokowi-soal-berantem-seperti-seorang-tim-sukses-bukan-kepala-negara

No comments:

Post a Comment