loading...
"Kita akan cek lokasi, kalau perlu rekayasa lalu lintas, kita akan libatkan sejumlah stakeholder yang berkaitan," kata Yusuf di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018).
Sebelumnya, kawasan Rawa Bokor mengalami kemacetan parah lantaran sejumlah dump truk melintasi kawasan itu. Para supir truk ketakutan setelah warga Tegal Alur melakukan anarkisme menyerang sejumlah truk lantaran seorang remaja, Abdullah (18), tewas akibat terlibat kecelakaan dengan truk.
Kondisi ini membuat truk mengalihkan lajur ke Tol Prof Soedatmo dan masuk ke Rawa Bokor dengan melintasi off ramp. Karena ada perbaikan di kawasan itu, keberadaan truk menyebabkan kemacetan. Puncaknya kemacetan terjadi di tanggal 12-15 September 2018.
Saat dikonfirmasi, Yusuf mengakui dirinya baru mengetahui kondisi itu. Ia berjanji akan mengecek kawasan Rawa Bokor, Tangerang dan Tegal Alur, Kalideres. Solusi kemacetan akan dilakukan di kawasan itu.
Karena itu, pihaknya akan mengundang sejumlah pihak mulai dari pengusaha angkutan, dinas perhubungan setempat, hingga jasa marga, koordinasi antar ketiganya akan dilakukan.
"Kalau udah macet ditambahin itu kan tambah macet lagi. Solusianya nanti kita cek dulu," ujarnya.
(mhd)
No comments:
Post a Comment