Salah satu aktivis Rusia yang juga anggota band punk Pussy Riot, Maria Alyokhina mengatakan dia "melarikan diri" dari Rusia untuk tampil di festival seni Edinburgh Festival Fringe di Edinburgh, Skotlandia.
Maria Alyokhina mengklaim pemerintah Rusia melarang dia meninggalkan negara itu tetapi dia menentang larangan itu untuk pergi ke ibukota Skotlandia.
Alyokhina meraih ketenaran pada tahun 2012 setelah tampil di Katedral Moskow untuk melakukan aksi protes kepada gereja dan pemerintah.
Dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara, namun dibebaskan lebih awal.
Penampilan kelompok itu di Cathedral of Christ the Saviour pada 2012 lalu adalah untuk menentan dukungan gereja ortodoks Rusia untuk Presiden Vladimir Putin.
Alyokhina dibebaskan pada bulan Desember 2013 di bawah amnesti yang disebutnya sebagai aksi propaganda untuk meningkatkan citra Presiden Putin menjelang Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.
Sejak dibebaskan, gerakan aktivisme Pussy Riot berhasil menghimpun lebih banyak anggota. beberapa di antaranya membuat kericuhan kecil final Piala Dunia yang digelar bulan lalu.
Alyokhina mengatakan dia dicekal oleh pemerintah Rusia setelah protes awal pekan ini di depan markas dari Lembaga Pemasyarakatan Federal (FSIN) di Moskow.
Aksi itu dimaksudkan untuk memprotes pemukulan dan penyiksaan terhadap tahanan oleh penjaga penjara di seluruh Rusia.
Setelah pencekalan itu, Alyokhina mengatakan dia mengemudi lebih dari 1.000 km (600 mil) melalui Belarusia, di mana keamanan perbatasan tidak terlalu ketat, dan kemudian ke Lithuania yang ada di Uni Eropa, di mana ia naik ke penerbangan ke Inggris.
http://www.tribunnews.com/internasional/2018/08/11/aktivis-pussy-riot-melarikan-diri-dari-rusia-untuk-tampil-di-festval-seni
No comments:
Post a Comment