Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG -- Setelah tiga hari menghilang, Riski Nomleni (7) siswa kelas 1 SDN Labat Kota Kupang ditemukan di daerah Tilong Kabupaten Kupang.
Riski terakhir kali dilihat oleh teman-temannya dibonceng orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor merah dari Gereja Alfa Omega Labat itu, ditolong oleh keluarga Sefnat Nenobasi.
Saat ini, bocah malang itu sudah berada bersama opa dan oma yang merawatnya sepeninggal orangtuanya ke Papua.
Kondisi mental Riski mengalami sedikit trauma karena mendapatkan perlakuan kasar dari orang yang mencukilnya. Bahkan, Riski juga dikabarkan diancam sempat akan dibunuh.
Hingga kini polisi masih terus memburu pelaku yang menculik bocah malang ini. Belum diketahui dengan pasti apa motif yang melatari hingga bocah ini diculik.
Sebelumnya diberitakan, Riski dikabarkan hilang pada Selasa (7/8/2018). Sebelum hilang, bocah kelas 1 SD Inpres Labat Kecamatan Kota Raja Kupang itu dilihat oleh teman-teman sepermainanya dibonceng oleh seorang pengendara sepeda motor berwarna merah dari sampiang gereja pada siangnya sekira pukul 13.00 Wita.
Riski yang tinggal bersama opa dan omanya sepeninggal kedua orangtuanya yang merantau ke Papua itu, dikabarkan hilang setelah pada sore harinya, ia tidak juga pulang ke rumah seperti biasanya setelah bermain bersama teman-temannya di PPA Alfa Omega Labat.
Berdasarkan penuturan Deny Misa, mentor dan staf perlindungan anak di PPA Alfa Omega Labat tempat Riski dan teman-temannya belajar dan bermain, Opa Yusuf Nomleni baru menyadari ketidak hadiran cucunya itu setelah pada pukul 17.00 Wita, cucu dari puterinya itu belum juga pulang ke rumah sehabis bermain.
Deny menuturkan, kronologis diketahuinya kehilangan itu bermula ketika Yusuf yang pensiunan ASN itu mencari Riski di PPA pada Selasa sore karena belum juga pulang ke rumah. Padahal, disaat yang sama semua teman sepermainan Riski sudah pulang.
Sebelumnya, sekira pukul 15.00 Wita Yusuf sempat mencarinya juga, tetapi tidak diketemukan maka iapun kembali ke rumah. Riski yang pulang sekolah pada pukul 10.00 Wita itu keluar dari rumah sekira pukul 11.00 Wita setelah berganti pakaian seragam sekolah dengan pakaian bermainya. Karena beranggapan sebagaimana rutinitas yang dilakukan Riski, maka yusuf menganggap itu sebagai hal yang normal.
Namun ketika hingga mejelang malam Riski belum juga kembali ke rumah, maka Yusuf mulai menghubungi tetangga dan kerabat untuk menanyakan kemungkinan keberadaan Riski cucunya. Apa lacur, tidak ada satupun tetangga dan kerabat yang mengetahui keberadaan Riski.
Setelah melakukan pencarian, diperoleh info dari beberapa teman sepermainan Riski bahwa mereka sempat melihat RIski dibonceng oleh orang yang tak mereka kenal yang mengenakan helm masker dan jacket serta mengendarai sepeda motor warna merah.
Menurut pengakuan Deny, pihak keluarga telah mengecek di semua keluarga yang berdomisili di Kota Kupang dan sekitarnya namun belum memperoleh informasi pasti tentang keberadaan Riski.
“Keluarga yang di dalam kota kupang sudah kita cek, tetapi belum ada kabar. Ada keluarga yang agak jauh di Soe juga sementara di hubungi,” ungkapnya.
http://www.tribunnews.com/regional/2018/08/10/bocah-sd-labat-yang-hilang-ini-dikabarkan-sempat-diancam-akan-dibunuh
No comments:
Post a Comment