Pages

Wednesday, August 15, 2018

Keluarga Mantan Tentara Jepang di Sulawesi Terbitkan Buku Mengharapkan Perdamaian Dunia

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua tahun tentara Jepang, Watari Ochi, berada di Sulawesi ikut dalam perang dunia kedua ketika dia masih duduk d universitas Jepang, terkena wajib militer.

Belum lama setelah meninggal di usia 80 tahun, karya tulisannya dibukukan kedua anaknya, Takafumi usia 68 (dosen di Universitas Teikyo) dan Makoto (66) yang kerja sebagai farmasis.

"Ayah saya buat karya ini agar bisa menceritakan kepada para muridnya di SMP Imabari agar kita semua bisa menjaga perdamaian dengan sebaik mungkin," papar Makoto khusus kepada Tribunnews.com kemarin (14/8/2018).

Pengalaman Ochi selama berada dua tahun di Sulawesi tampaknya malah semakin mencintai Indoensia, mengenal Islam dan membantu tentara Indonesia di sana melawan Belanda yang mau menjajah Indonesia lagi.

"Mudah-mudahan dengan buku karya ayah saya itu para anak muda Jepang bisa lebih mengerti mengenai perang dan pentingnya perdamaian dijaga selamanya," tambah makoto lagi.

Buku tersebut dapat di baca gratis dan dipinjam bawa pulang gratis dari empat perpustakaan umum yang ada di Imabari perfektur Ehime Jepang.

Sayangnya buku 42 halaman itu dengan ukuran A4 dibuat hanya dalam bahasa Jepang saja dengan peta Indonesia dan peta Sulawesi yang ditandai merah lokasi di mana Ochi beroperasi sebagai tentara Jepang jaman perang dunia kedua.

Sepulang dari Indonesia Ochi menjadi Kepala sekolah SMP di Imabari hingga akhir hayatnya.

Karena itulah untuk menyampaikan pesan perdamaiannya dibuatlah buku karya sang Kepala Sekolah tersebut bagi ribuan muridnya di sana.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2018/08/15/keluarga-mantan-tentara-jepang-di-sulawesi-terbitkan-buku-mengharapkan-perdamaian-dunia

No comments:

Post a Comment