Jembatan Morandi oleh penduduk setempat dijuluki sebagai "Jembatan Brooklyn" Genoa. Jembatan ini adalah arteri utama menuju kawasan wisata Riviera dan pantai selatan Prancis. Jembatan itu runtuh hari Selasa (14/8) dan menewaskan puluhan orang. Belum semua korban ditemukan. Apa penyebabnya? Berbagai spekulasi muncul, mulai dari sambaran petir, kesalahan teknis sampai kondisinya yang terlalu tua.
Cuaca di kawasan ketika musibah itu terjadi memang buruk. Otoritas setempatz mengeluarkan peringatan badai untuk pagi hari. Polisi mengatakan di Twitter, bencana terjadi di tengah "hujan deras yang ganas".
"Fakta yang ada, saat itu dilaporkan ada badai. Ini mungkin relevan, mungkin juga tidak. Selain itu, pekerjaan yang sedang berlangsung di jembatan mungkin juga bertanggung jawab atas runtuhnya sebagian jembatan," kata Ian Firth, mantan Ketua Asosiasi Insinyur Struktural. Ada saksi mata yang melaporkan bahwa jembatan itu retak setelah terkena petir, tapi otoritas perlindungan sipil tidak dapat mengkonfirmasi laporan-laporan itu.
Kesalahan teknis atau terlalu tua?
Dua tahun lalu Antonio Brencich, profesor konstruksi beton bertulang di Universitas Genoa, dalam sebuah wawancara menyebut jembatan Morandi sebagai "kegagalan dunia konstruksi". Jembatan itu cepat atau lambat itu harus diganti, katanya kepada stasiun TV lokal Primocanale. Akan ada masa ketika biaya pemeliharaan jadi lebih tinggi daripada penggantian," tambahnya.
Jembatan Morandi - dinamai sesuai perancangnya Riccardo Morandi - dibangun tahun 1967. Masyarakat teknik sipil Italia CNR mengatakan, masa hidup jembatan yang dibangun pada 1950-an dan 60-an adalah sekitar 50 tahun. Puluhan ribu jembatan beton dibangun selama dekade itu dengan konstruksi beton bertulang, teknologi paling populer saat itu.
Mehdi Kashani, profesor bidang mekanika struktural di Universitas Southampton, Inggris, mengatakan masalah pemeliharaan dan tekanan dari "beban dinamis" seperti lalu lintas dan angin dapat mengakibatkan "kerusakan karena kelelahan pada komponen jembatan."
"Karena jembatan beton yang diperkuat ini telah ada selama 50 tahun, ada kemungkinan bahwa korosi pada urat atau penguat dapat menjadi faktor," kata Firth. Jembatan itu memang sedang menjalani pekerjaan penguatan pada saat keruntuhan dan berada di bawah pengawasan.
Investasi baru
Biaya memperbarui dan memperkuat jembatan dari tahun 50-an dan 60-an memang lebih tinggi daripada biaya untuk menghancurkan dan membangun yang baru, kata CNR. Lembaga itu menyerukan program infrastruktur baru untuk mengganti sebagian besar jembatan dengan konstruksi baru yang memiliki jangka hidup 100 tahun.
Tragedi Morandi kemungkinan membuka kembali perdebatan tentang perlunya investasi miliaran pada proyek-proyek infrastruktur besar. Beberapa jam setelah jembatan runtuh, pemerintah Italia mengatakan, Italia perlu membelanjakan lebih banyak dana untuk memperbaiki infrastrukturnya yang bobrok, dan jika perlun harus mengabaikan tuntutan Uni Eropa tentang pengetatan anggaran.
"Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah menghormati batas-batas (anggaran) ini lebih penting daripada keselamatan warga negara Italia," kata Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini, yang juga pemimpin Partai Liga nasionalis yang ikut dalam koalisi pemerintahan.
Salvini menambahkan, jika da yang bersalah atas tragedi ini, mereka harus mendapat sanksi. "Mereka harus membayar, membayar semuanya, dan membayar banyak," katanya.
hp/ (dpa, rtr, ap)
http://www.tribunnews.com/internasional/2018/08/15/muncul-berbagai-spekulasi-tentang-penyebab-runtuhnya-jembatan-genoa
No comments:
Post a Comment