Pages

Saturday, August 25, 2018

Tetap Ingat Tiga Hal: Ini Pesan Wadir Kampanye Jokowi - Amin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yang dibutuhkan oleh negara Indonesia pada saat ini adalah pemimpin yang tidak hanya mampu berbicara ataupun ahli mengkritisi. Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang berkarakter negarawan khususnya melihat realitas bahwa Indonesia belumlah menjadi sebuah bangsa yang utuh dan satu. Hal ini terbukti dari isu yang muncul dalam pilpres bersifat kelompok yang saling berbeda cara pandangnya sekalipun isu yang muncul sudah dipastikan hanyalah bersifat musiman.

Menjadi Indonesia yang utuh secara kebangsaan membutuhkan pemimpin yang berkarakter kuat dengan mengenyampingkan kepentingan pribadi, partai, golongan, suku atau bahkan agama. Semua rakyat harus mengerti bahwa, membuka diri terhadap golongan, suku ataupun agama dmerupakan syarat utama untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang utuh. Tanpa keterbukaan, bangsa Indonesia yang utuh sulit untuk tercapai.

Demikian ditegaskan oleh Hermawi Taslim, Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Amin, kepada peserta Focus Group Discussion (FGD) tiga bulanan Forkom Narwastu, di Gedung PGI, Salemba, Jakarta, Jumat (24/8/2018). Selain Hermawi Taslim, tampil juga sebagai nara sumber yakni Pakar Demokrasi dan Hukum Prof.Dr.Marten Napang, SH dan tokoh senior pers nasional Leo S. Batubara

Hermawi Taslim.
Hermawi Taslim. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

“Pemilihan KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapres menunjukkan bahwa Joko Widodo itu adalah seorang negarawan. Mengapa, karena Joko Widodo melihat realitas masalah kebangsaan yang dihadapi bangsa Indonesia. Ia sudah pasti paham bahwa pilihannya itu akan menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat. Namun justru karena memahami apa yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, Joko Widodo kemudian memilih Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya,” ujar Hermawi Taslim.

Menurut Taslim, dengan keputusan itu, Joko Widodo ingin menunjukan sikap kepemimpinannya sebagai negarawan yang tidak pendendam bahkan menjadi pemaaf. Ada masalah yang jauh lebih besar , Taslim mengurai lebih lanjut, daripada hanya sekedar hitung-hitungan politik saja. Sikap menerima, tidak melihat ke belakang, cara berpikir yang positif, dan bijak adalah karakter negarawan yang ingin ditunjukkan Joko Widodo kepada rakyat Indonesia.

“Presiden Jokowi ingin menyampaikan pesan kepada seluruh anak bangsa bahwa untuk membangun bangsa harus melibatkan seluruh anak bangsa dan tidak ada ada kekcualiannya. Jika ada satu kelompok tidak sesuai dengan pesaingnya, yang harus diingat adalah siapapun mereka, mereka adalah anak bangsa yang memiliki hak untuk hidup di tanah air Indonesia. Artinya, siapapun mereka, baik pendukung Jokwowi ataupun Prabowo, posisi itu tidak menghilangkan substansinya bahwa mereka semua yang terlibat aktif dalam kampanye untuk mendukung kedua belah pihak, merupakan pilihan hidup,” ujar Taslim yang juga Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia).

Oleh karenanya, Taslim mengingatkan para peserta FGD benar-benar sadar untuk aktif dan berpikiran positip terhadap Pilpres 2019. Selain itu, Taslim kembali menegaskan pentingnya 3 (tiga) hal yang terkait dengan pemilu yang harus dilakukan peserta FGD sebagai warganegara yakni menggunakan hak pilih, menolak segala bentuk politik uang (money politic) serta semakin kritis selektif terhadap pemberitaan khususnya menghadapi pemberitaan hoax yg makin merajalela. Wakil Sekjen Nasdem juga mengungkapkan bahwa Pilpres 2019 merupakan pesta demokrasi yang sesungguhnya karena akan menentukan masa depan bangsa dan negara. (*)

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/26/tetap-ingat-tiga-hal-ini-pesan-wadir-kampanye-jokowi-amin

No comments:

Post a Comment